KARANGANYARNEWS - Begini cara Walikota Semarang, Hendrar Prihadi atau Mas Hendi dalam mengatasi banjir dan rob yang kerap kali menjadi sorotan publik bahkan viral di media sosial. Beberapa upaya telah dilakukan mulai dari pembuatan embung hingga pompa air.
Hendi pun mengakui problem banjir dan rob di Semarang tidak lepas dari buruknya infrastruktur Kota Semarang. 40 persen banjir bakal menggenangi Semarang kala musim hujan, pun demikian saat air laut mengalami pasang, rob tidak bisa dihindari.
Menekan angka banjir dan rob di Semarang memang tidak mudah. Apalagi, Kota Atlas ini berdampingan atau berhadapan langsung dengan laut Jawa. Belum lagi infrasturktur sejumlah bangunan perumahan yang tidak sesuai AMDAL.
Baca Juga: Namanya Bikin Gabut; Ini Tradisi Berbagi Kupat Jembut di Semarang
Bahkan sempat diprediksikan, Kota Semarang bakal tenggelam pada 2022. Tapi faktanya, banjir dan rob mulai berkurang hingga tersisa 5 persen saja di beberapa titik.
Lantas, bagaimana? Prediksi tenggelamnya Semarang tersebut pada akhirnya bisa dipatahkan?
Saat dialog interaktif di kanal YouTube Pikiran Rakyat, orang nomor satu di Semarang ini mengakui, bahwa pada awal menjabat sebagai walikota, sekitar 40 persen terjadi banjir di Semarang. Begitu juga dengan rob.
"Kalau ini terus terjadi, kata pakar ya, diprediksikan Semarang akan tenggelam pada tahun 2022," kata Hendi, Rabu, 20 Juli 2022 lalu dalam dialog interaktif bertajuk Jabatan Berakhir, Maju Jateng 1?
Baca Juga: Jamal di Kota Lama Semarang, Puaskan Mata dengan 15 Potretnya
Guna mengatasi problem banjir dan rob yang kerap melanda Semarang, Hendi pun menerima referensi penyelesaiannya dari seorang pakar tata ruang yang juga seorang akademisi.
Beberapa saran guna mengatasi banjir dan rob itu, di antaranya pembangunan embung, pemompaan drainase ke laut serta bendungan untuk air laut. "Waduk Jatibarang itu satu-satunya waduk yang dibangun di Metropolitan," terang Hendi dalam acara talkshow Klarifikasi tersebut.
Lebih lanjut Hendi juga menambahkan bahwa potensi rob akan semakin berkurang karena adanya tol yang dapat dijadikan tanggul laut. "Kalau semua itu tuntas, maka tuntaslah masalah rob di Semarang," kata Hendi.
Baca Juga: 6 Kuliner Khas Endus di Pekalongan, Batang, Semarang dan Salatiga
Banjir dan rob bukan satu-satunya persoalan klasik di Semarang yang harus segera diatasi. Masih ada perbaikan jalan rusak akibat banjir, mengurangi polusi udara dengan mewajibkan ASN tidak menggunakan kendaraan motor pribadi saat bekerja setiap Rabu, serta pemulihan ekonomi setelah dua tahun dihajar pandemi.
Kota Semarang saat ini mulai bergeliat. Setidaknya terlihat dari sejumlah event bertaraf lokal hingga internasional. Jika di Solo akan hadir Dream Theatre, maka di Semarang akan menghadirkan Air Suplay. Begitu pula dengan beberapa event yang mengangkat ikon Semarang.
"Nanti di Solo saya akan nonton Dream Theatre, Mas Gibran juga akan saya undang nonton Air Suplay, jadi kolaborasi NKRI ya..hehehehe," terang Hendi.
Maju Jadi Gubernur Jateng?
Baca Juga: Resep Tahu Bakso Semarang, Nikmat Bukan Kepalang
Akhir masa jabatan Walikota Semarang yang diemban Hendi semakin dekat saja. Maka tidaklah mengherankan jika ia terus memaksimalkan pelayanannya untuk masyarakat.
Selain kanal Lapor Hendi untuk menampung keluhan dan aduan masyarakat Semarang, ia juga memberikan reward bagi ASN yang berkomitmen dengan tugasnya. Sebaliknya ia tidak segan-segan memberikan sanksi bagi ASN yang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
Bukan hanya tidak dapat promosi jabatan, tapi ASN yang bersangkutan juga tidak mendapatkan tunjangan TTP yang nilainya lebih besar dari gaji pokok.
Baca Juga: Ini Selebgram yang Digerebek saat Berhubungan Badan di Semarang, Kronologi Lengkap & Tarifnya
Ya, semua itu diharapkan tuntas sebelum masa jabatan Hendrar Prihadi berakhir. Lantas, apakah Hendrar akan maju di Pilgub Jateng yang akan datang?
"Nawarinya jangan sekarang. Biar saya fokus menuntaskan Semarang dulu," jawab Hendi saat ditanyai wartawan. ***