Rudolf Tobing Bunuh Wanita Cantik di Apartemen, Begini Kronologi Pengungkapan dan Pengakuannya

- 24 Oktober 2022, 12:47 WIB
Ilustrasi pembunuhan atau penusukan
Ilustrasi pembunuhan atau penusukan /Pixabay/

KARANGANYARNEWS - Kasus pembunuhan yang dilakukan Christian Rudolf Tobing terhadap seorang wanita cantik di sebuah apartemen mencengangkan banyak pihak. Terlebih terkuak beberapa fakta mengerikan terkait dengan kasus pembunuhan ini.

Di akun Instagramnya @rudolftobing_, beberapa postingannya menuai hujatan dari netizen. Tak sedikit pula yang menyebut Rudolf Tobing sebagai seorang psikopat.

Dikutip dari beberapa video postingannya di Instagram, Rudolf Tobing tampak ceria bahkan terkesan humoris dengan canda tawanya. Tapi siapa sangka, dibalik senyum, tawa dan gerak tubuhnya yang cenderung kocak, terkuak sisi sadis Rudolf Tobing yang mencengangkan.a

Tak hanya itu, Rudolf juga mengunggah foto poster sebuah acara di gereja di mana ia tampil sebagai pengkhotbah dengan gelar Pdm atau Pendeta Muda. Dari postingan itu terlihat acara tersebut digelar oleh GBP Kasih Allah Ministry atau GBP KAM.

Baca Juga: Ini Tampang Rudolf Tobing dari Tersenyum Puas di Lift usai Membunuh Icha hingga saat Ditahan Polisi

Penemuan Jenazah

Terkuaknya kasus pembunuhan yang dilakukan Rudolf Tobing berawal saat ditemukannya sosok jenazah di Jalan Raya Bekasi Cawang Kampung Melayu atau Becakayu pada Senin 17 Oktober 2022 sekitar pukul 19.30 WIB.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Zulpan melalui keterangannya mengatakan, penemuan itu berawal saat dua orang saksi hendak mengganti ban di lokasi penemuan. Keduanya melihat bungkusan plastik ukuran besar.

Namun, kedua saksi kaget bukan kepalang saat melihat sepasang kaki dalam bungkusan tersebut.

Kedua saksi, kata Zulpan, lantas menghubungi polisi dan ketua RT setempat. Dari hasil pemeriksaan, korban diketahui berinisial Ade Yunia Rizabani (36), warga Jakarta Timur. Ade disebut berprofesi sebagai terapis anak berkebutuhan khusus.

Baca Juga: Detik detik Rudolf Tobing Cari Apartemen untuk Tempat Membunuh

Ditangkap

Rudolf kemudian ditangkap polisi. Kendati begitu, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut penangkapkan terduga pelaku berinisial R dilakukan oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di daerah Pondok Gede, Bekasi.

"Yang membuang korban sudah diamankan," ujar Kombes Hengki Haryadi, Selasa 18 Oktober 2022 lalu.

Video Rudolf Tobing di Lift

Beredar di media sosial rekaman CCTV yang memperlihatkan pelaku pembunuhan berinisial CRT membawa mayat korban di dalam sebuah bungkusan dengan menggunakan troli. Pria berkepala plontos itu tampak saat di dalam lift.

Bahkan ia bertemu dengan orang lain di dalam lift tersebut sembari tersenyum.

"Jadi kami juga tanyakan kepada tersangka kenapa tersenyum, ya jawabannya karena happy," ujar Hengki Haryadi, Jumat, 21 Oktober 2022.

Baca Juga: Misteri Mayat di Bengawan Solo Terungkap: Korban Pembunuhan, Ini Kronologi dan 3 Pelakunya

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga menambahkan, Rudolf sendjri mengaku dirinya merasa puas seusai membunuh korban.

"Ya, dia mengaku merasa puas, misinya selesai," kata Panji.

Dendam Lama

Menurut Panji, tersangka diduga telah menyimpan dendam lama kepada korban. Hal inilah yang memicu tersangka akhirnya nekat membunuh korban.

"Jadi tersangka ini sakit hati, dendam lah. Dendam karena ini sebetulnya masalah circle pertemanannya saja," ucap Panji.

Panji menjelaskan, tersangka CRT sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban. Dia bahkan sempat mencari cara membunuh di internet. Pelaku kemudian mengajak korban ke apartemen, seolah-olah hendak melakukan podcast.

"Jadi awalnya diajak buat podcast bikin konten soal rohani semacam itu, karena mereka aktif di komunitas J Army," tukas Panji.

Mencari Tutorial Membunuh dan Pembunuh Bayaran

Polisii juga mengungkap bahwa pelaku sempat mencari dan mempelajari informasi di internet selama tiga hari cara membunuh orang tanpa bersuara.

“Pelaku men-searching lagi bagaimana cara membunuh orang supaya tidak bersuara. Itu dipelajari selama tiga hari,” ujar Panji, Sabtu 22 Oktober 2022.

Lebih lanjut Panji juga menyebutkan bahwa pelaku sempat berencana untuk menyewa pembunuh bayaran sebelum akhirnya batal dan memilih menggunakan cara yang ia pelajari di internet.

“Jasa itu (pembunuh bayaran) tidak jadi karena menurut keterangan pelaku itu tarifnya terlalu mahal dan pelaku tidak sanggup,” tandasnya.

Trauma Masa Kecil

Polisi menyebut Rudolf Tobing ternyata memiliki trauma masa kecil. Fakta tersebut didapatkan penyidik berdasarkan tes psikologi sementara terhadap tersangka.

"Hasil sementara pemeriksaan baru disampaikan kepada kami bahwa pelaku mempunyai trauma masa kecil," ujar Hengki Haryadi, Minggu 23 Oktober 2022 kemarin.

"Karena sering dipukuli oleh orang tuanya, pelaku memiliki emosi yang meledak-meledak," sambung Haryadi.

Hingga saat ini, kasus pembunuhan tersebut masih ditangani pihak kepolisian. ***

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah